Pengertian Penginderaan Jauh menurut para Ahli
Sunday, April 1, 2018
1 Comment
Pengertian
Penginderaan Jauh menurut para Ahli
Penginderaan
jauh merupakan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni perolehan informasi objek
di permukaan bumi melalui hasil rekamannya (Sutanto, 2013). Pada proses
perekaman setiap obyek yang akan diindera, diperlukan tenaga yang dipancarkan
atau dipantulkan oleh obyek tersebut, sehingga antara obyek dan tenaga tersebut
terjadi interaksi, dan interaksi tersebut dapat berupa pantulan dan penyerapan
(Sutanto, 1986). Subsistem perolehan data penginderaaan jauh terdiri atas
tenaga, obyek/ benda, proses dan keluaran. Tenaga yang digunakan adalah tenaga
elektromagnetik dengan kecepatan sinar (3 x 108 m/detik) dengan pola gelombang sinusoidal yang
harmonis (Sabins, Jr., 1987). Obyek berupa benda (air, tanah, bangunan,
vegetasi) atau fenomena di atmosfer maupun di permukaan bumi (suhu, kecepatan,
angin, erosi, agihan rumah mukim). Proses meliputi interaksi tenaga dengan
atmosfer, interaksi tenaga dengan obyek, dan proses perekaman baik dalam bentuk
digital maupun analog. Sistem Penginderaan Jauh dapat dipahami melalui gambar
berikut:
Gambar Sistem Penginderaan Jauh (Sumber: Sutanto, 1994) |
Sumber
Energi Penginderaan Jauh
|
Terdapat tiga bentuk
distribusi energi dalam sistem perolehan data Penginderaan Jauh, yaitu
distribusi daya (force), distribusi
gelombang bunyi, dan distribusi tenaga elektromagnetik. Penggunaan
masing-masing sistem distribusi energi disesuaikan dengan misi penerbangan
satelit Penginderaan Jauh. Pada Sistem Penginderaan Jauh untuk sumberdaya,
sistem distribusi energi yang digunakan adalah distribusi tenaga
elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik ialah tenaga yang bergerak dengan
kecepatan sinar (3 x 108 m/detik) dengan pola gelombang sinusoidal
yang harmonis (Lillesand, et al.2004). Pada tiap bagian tenaga elektromagnetik
terjalin hubungan yang serasi antara panjang gelombang dengan frekuensinya
yakni sebuah hubungan yang berkebalikan. Semakin lemah panjang gelombang yang
digunakan, makin rendah kandungan tenaganya. Sumber radiasi elektromagnetik
terbesar bagi Penginderaan Jauh adalah matahari. Matahari meradiasikan energi
berupa gelombang elektromagnetik ke segala arah dan sebagian diantaranya sampai
ke permukaan bumi.
Hasil
dari data penginderaan jauh sesuai dengan proses perekamannya yaitu
bentuk data digital atau analog. Data digital direkam dalam bentuk angka
dengan menunjukan nilai kecerahan (tingat keabuan) yang sering disebut piksel (picture element). Data
analog direkam dalam bentuk gambar baik berupa visual atau satu dimensional
(garis/grafik) atau dua dimensional (Citra) (Sutanto, 1995). Pengertian
Citra dalam bahasa Inggris dapat diartikan sebagai image atau imagery, menurut Ford
(1989), image adalah
gambaran suatu obyek atau suatu perwujudan, dan suatu obyek biasanya berupa
peta, gambar atau foto. Imagenary adalah
gambaran visual tenaga yang direkam dengan menggunakan piranti
Penginderaan Jauh.
Citra digital adalah Citra yang diperoleh, disimpan, dimanipulasi dan
ditampilkan dengan basis logika biner (Projo, 2012). Citra digital Penginderaan
Jauh merupakan Citra yang didapatkan dari sistem perekaman sensor yang
terpasang pada suatu wahana, baik itu pesawat udara maupun wahana ruang angksa.
Resolusi (disebut juga resolving power=daya pisah) adalah kemampuan
suatu sistem optik-elektronik untuk membedakan informasi secara spasial
berdekatan atau secara spektral mempunyai kemiripan (Swain dan Davis, 1978).
Dalam Penginderaan Jauh terdapat empat konsep resolusi yang sangat penting
yaitu resolusi spasial, resolusi radiometrik dan resolusi temporal.
Daftar Pustaka
Lillesand, et al. (2004). Remote
Sensing and Image Interpretation. 5th Edition, John Wiley,
New York.
Projo. 2012. Pengantar
Penginderaan Jauh Digital. Yogyakarta.
Sabins, F. R.
1997. Remote Sensing Principles and Interpretation. San
Fransisco:
.W.H. Freeman and Company.
.W.H. Freeman and Company.
Sutanto.
1986. Penginderaan Jauh. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Sutanto. 2013. Metode Penelitian Penginderaan Jauh. Yogyakarta : Penerbit Ombak.
Swain. P .H. And Davis, S.M., 1978. Remote Sensing : The Quantitative Approach,
New York: Mcgraw-Hill.
Sutanto. 2013. Metode Penelitian Penginderaan Jauh. Yogyakarta : Penerbit Ombak.
Swain. P .H. And Davis, S.M., 1978. Remote Sensing : The Quantitative Approach,
New York: Mcgraw-Hill.
The most enduring symbol of the Norse - titanium arts
ReplyDelete› tj-metal-arts febcasino › tj-metal-arts The most enduring symbol titanium flat iron of the Norse - titanium arts · หารายได้เสริม The most enduring symbol of the Norse - titanium arts · The nba매니아 most 1xbet 먹튀 enduring symbol of the Norse - titanium arts.