-->

Pengertian Penginderaan Jauh menurut para Ahli

Pengertian Penginderaan Jauh menurut para Ahli

Penginderaan jauh merupakan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni perolehan informasi objek di permukaan bumi melalui hasil rekamannya (Sutanto, 2013). Pada proses perekaman setiap obyek yang akan diindera, diperlukan tenaga yang dipancarkan atau dipantulkan oleh obyek tersebut, sehingga antara obyek dan tenaga tersebut terjadi interaksi, dan interaksi tersebut dapat berupa pantulan dan penyerapan (Sutanto, 1986). Subsistem perolehan data penginderaaan jauh terdiri atas tenaga, obyek/ benda, proses dan keluaran. Tenaga yang digunakan adalah tenaga elektromagnetik dengan kecepatan sinar (3 x 108  m/detik) dengan pola gelombang sinusoidal yang harmonis (Sabins, Jr., 1987). Obyek berupa benda (air, tanah, bangunan, vegetasi) atau fenomena di atmosfer maupun di permukaan bumi (suhu, kecepatan, angin, erosi, agihan rumah mukim). Proses meliputi interaksi tenaga dengan atmosfer, interaksi tenaga dengan obyek, dan proses perekaman baik dalam bentuk digital maupun analog. Sistem Penginderaan Jauh dapat dipahami melalui gambar berikut:

  Gambar  Sistem Penginderaan Jauh (Sumber: Sutanto, 1994)


Sumber Energi Penginderaan Jauh
Terdapat tiga bentuk distribusi energi dalam sistem perolehan data Penginderaan Jauh, yaitu distribusi daya (force), distribusi gelombang bunyi, dan distribusi tenaga elektromagnetik. Penggunaan masing-masing sistem distribusi energi disesuaikan dengan misi penerbangan satelit Penginderaan Jauh. Pada Sistem Penginderaan Jauh untuk sumberdaya, sistem distribusi energi yang digunakan adalah distribusi tenaga elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik ialah tenaga yang bergerak dengan kecepatan sinar (3 x 108 m/detik) dengan pola gelombang sinusoidal yang harmonis (Lillesand, et al.2004). Pada tiap bagian tenaga elektromagnetik terjalin hubungan yang serasi antara panjang gelombang dengan frekuensinya yakni sebuah hubungan yang berkebalikan. Semakin lemah panjang gelombang yang digunakan, makin rendah kandungan tenaganya. Sumber radiasi elektromagnetik terbesar bagi Penginderaan Jauh adalah matahari. Matahari meradiasikan energi berupa gelombang elektromagnetik ke segala arah dan sebagian diantaranya sampai ke permukaan bumi.

Hasil dari data penginderaan  jauh sesuai dengan proses perekamannya yaitu bentuk data digital atau analog. Data digital direkam dalam bentuk angka dengan menunjukan nilai kecerahan (tingat keabuan) yang sering disebut piksel (picture element). Data analog direkam dalam bentuk gambar baik berupa visual atau satu dimensional (garis/grafik) atau dua dimensional (Citra) (Sutanto, 1995).  Pengertian Citra dalam bahasa Inggris dapat diartikan sebagai image  atau imagery, menurut Ford (1989), image adalah gambaran suatu obyek atau suatu perwujudan, dan suatu obyek biasanya berupa peta, gambar atau foto. Imagenary  adalah gambaran visual tenaga yang direkam dengan menggunakan piranti Penginderaan Jauh.   

   Citra digital adalah Citra yang diperoleh, disimpan, dimanipulasi dan ditampilkan dengan basis logika biner (Projo, 2012). Citra digital Penginderaan Jauh merupakan Citra yang didapatkan dari sistem perekaman sensor yang terpasang pada suatu wahana, baik itu pesawat udara maupun wahana ruang angksa. Resolusi (disebut juga resolving power=daya pisah) adalah kemampuan suatu sistem optik-elektronik untuk membedakan informasi secara spasial berdekatan atau secara spektral mempunyai kemiripan (Swain dan Davis, 1978). Dalam Penginderaan Jauh terdapat empat konsep resolusi yang sangat penting yaitu resolusi spasial, resolusi radiometrik dan resolusi temporal. 




Daftar Pustaka
Lillesand, et al. (2004). Remote Sensing and Image Interpretation. 5th Edition, John Wiley,   
               New York.
Projo. 2012. Pengantar Penginderaan Jauh Digital. Yogyakarta.
Sabins, F. R. 1997. Remote Sensing Principles and Interpretation. San Fransisco:
              .W.H. Freeman and Company.
Sutanto. 1986. Penginderaan Jauh. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Sutanto. 2013. Metode Penelitian Penginderaan Jauh. Yogyakarta : Penerbit Ombak.
Swain. P .H. And Davis, S.M., 1978. Remote Sensing : The Quantitative Approach,
              New York: Mcgraw-Hill.


1 Response to "Pengertian Penginderaan Jauh menurut para Ahli"

  1. The most enduring symbol of the Norse - titanium arts
    › tj-metal-arts febcasino › tj-metal-arts The most enduring symbol titanium flat iron of the Norse - titanium arts · หารายได้เสริม The most enduring symbol of the Norse - titanium arts · The nba매니아 most 1xbet 먹튀 enduring symbol of the Norse - titanium arts.

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel