-->

Koreksi Radiometrik Citra Penginderaan Jauh






Gambar contoh histogram  Citra yang belum terkoreksi (kiri)
dan sudah terkoreksi (kanan)

Koreksi radiometrik merupakan perbaikan akibat cacat atau kesalahan radiometrik, yaitu kesalahan pada sistem optik, kesalahan karena gangguan energi radiasi elektromagnetik pada atmosfer, dan kesalahan karena pengaruh sudut elevasi matahari (Purwadhi, 2001). Jensen (2005) menjelaskan bahwa koreksi radiometrik lebih memfokuskan pada meningkatkan keakuratan pantulan spektral permukaan, atau pengukuran hamburan balik yang diperoleh dengan menggunakan sistem Penginderaan Jauh. Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk melakukan koreksi radiometrik, yaitu regresi, penyesuaian histogram, dan kalibrasi bayangan.

Koreksi radiometrik merupakan tahap awal pengolahan Citra sebelum analisis dilakukan untuk suatu tujuan. Proses koreksi radiometrik mencakup koreksi efek-efek yang berhubungan dengan sensor untuk meningkatkan kontras (enhancement) setiap piksel (picture element) dari Citra, sehingga obyek yang terekam mudah diinterpretasikan atau dianalisis untuk menghasilkan data/informasi yang benar sesuai dengan keadaan lapangan (Supriatna dan Sukartono, 2002). Koreksi radiometrik mutlak diperlukan jika akan melakukan transformasi seperti transformasi indeks vegetasi ataupun transformasi lainnya.

Koreksi radiometrik secara umum dibagi menjadi dua yaitu koreksi radiometrik umum yang bertujuan untuk mengurangi pengaruh gangguan atmosfer pada Citra. Koreksi radiometrik umum dibagi menjadi koreksi radiometrik absolute dan koreksi radiometrik relatif. Koreksi radiometrik absolute mencakup konversi nilai DN (digital number) ke nilai sensor spectral radiance (W/m² strµm), konversi nilai sensor spectral radiance ke nilai TOA (top-of-atmospheric) reflectance, dan konversi nilai TOA reflectance ke nilai surface reflectance dengan melakukan minimalis path radiance. Koreksi ini memerlukan input dari header Citra dan beberapa informasi lain berdasarkan kondisi Citra saat direkam. Koreksi radiometrik relatif dilakukan dengan menggeser histrogram tiap band sehingga nilai minimal adalah nol (0). Asumsi yang digunakan adalah dalam suatu perekaman ada obyek yang menyerap energi dengan sempurna tanpa melakukan pantulan sedikitpun. Salah satu kelemahan dari metode ini adalah tidak selalu terpenuinya asumsi bahwa ada obyek pada perekaman Citra yang menyerap energi dengan sempurna.

Koreksi radiometrik khusus sangat banyak macamnya, tergantung dari jenis aplikasi atau penggunaan datanya. Beberapa contoh koreksi radiometrik khusus adalah koreksi bayangan akibat pengaruh topografi, koreksi pantulan sunglint pada permukaan air (Hedley et al. 2005; Wicaksono, 2012), koreksi kolom air (Lyzenga, 1978; Bierwith et al. 1993; Mishra et. Al 2006; Sagawa et al. 2007;Wicaksono & Hafizt, 2013), koreksi bad pixels dan masih banyak lagi.






                                                Daftar Pustaka

Jensen. J.R., 2014. Remote Sensing Of The Environment an Earth Resource Perspective Second Edition.,Pearson.
Purwadhi, F.S.H. And Santoso, T.B., 2009. Pengantar Interpretasi Citra Penginderaan Jauh Edisi Kedua, Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional dan Universitas Negeri Semarang

0 Response to "Koreksi Radiometrik Citra Penginderaan Jauh"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel